Sebagian orang mengatakan, "Sekolah itu sama saja". Itu sebabnya, sebagian orang tidak berminat memilihkan sekolah yang "aneh-aneh: apalagi yang berbiaya mahal bagi putera-puterinya. Mereka bahkan memandang "aneh" mereka yang memilih sekolah mahal, sebab menurut mereka di manapun sekolah itu sama.
Dari segi mata pelajarannya, pada dasarnya setiap sekolah itu sama, tetapi tidak berarti sama dalam segala hal. Setiap sekolah, bahkan sekolah milik pemerintah (negeri), yang hal standar konseptual kurikulum, managemen dan ketenagaan sama, ternyata tidak membuat setiap sekolah negeri sama. Perbedaan tersebut setidaknya terlihat dari:
1. Perbedaan kualitas pembelajaran
Kurikulum yang sama ternyata tidak selalu sama dalam impementasinya. Perbedaan kualitas calon siswa (raw input), kualitas managemen, kualitas guru, sarana prasarana dan lingkungan sosial antar sekolah menjadikan kualitas pembelajarannya pada sekolah-sekolah milik pemerintah tidak sama. Setidaknya dari segi capaian hasil belajar pada umumnya ada perbedaan antara sekolah negeri yang menjadi pilihan pertama dan pilihan berikutnya.
2. Perbedaan budaya belajar
Sekolah merupakan entitas sosial yang membentuk kebudayaannya sendiri. Kumpulan guru dan murid dengan beragam latar belakang, tingkat kecerdasan dan kebiasaan selalu melahirkan budaya pendidikan yang khas, yang membedakannya dari sekolah-sekolah lain. Kebudayaan tersebut sedikit banyak berpengaruh pada budaya belajar maupun perilaku siswanya. Itu sebabnya, ada beberapa sekolah yang siswa-siswinya dikenal penuh prestasi dan melahirkan orang-orang sukses, tetapi ada pula sekolah yang siswanya sering terlibat tawuran pelajar atau kenakalan remaja lainnya.
3. Perbedaan orientasi siswa
Pola pikir dan pandangan siswa mengenai masa depan dibentuk sebagai hasil perpaduan pengalaman mereka selama berinteraksi dengan lingkungan, baik di rumah, masyarakat maupun sekolah. Dalam hal ini sekolah sering memberikan kontribusi paling besar karena mereka merupakan lingkungan terdekat dengan siswa baik dari segi emosional maupun intelektual. Itu sebabnya, sekolah yang melahirkan orang-orang sukses umumnya juga mendorong siswa-siswanya menjadi orang sukses. Sebaliknya sekolah yang alumninya memilih tidak kuliah, akan cenderung membuat siswa tidak memiliki orientasi kuliah.
Dengan demikian, memilih sekolah merupakan hal penting yang akan menentukan masa depan siswa. Mengingat mata pelajaran di sekolah sama antar sekolah, maka hal terpenting di sekolah sebenarnya terletak pada nilai sosialitas sekolah. Dengan siapa dan bagaimana anak akan bergaul lebih penting dibandingkan mata pelajaran apa yang mereka pelajari.